Nemuin Dompet


Sepulang sekolah, Mukidi menemukan dompet di jalan menuju rumahnya. Dikarenakan Mukidi adalah anak yang jujur, dompet tersebut diantarkan ke alamat pemiliknya yang diketahui dari KTP yang berada dalam dompet. Ternyata dompet tersebut adalah milik Pak Haji Sobirin, tetangga sebelah rumahnya.

Mukidi: “Pak Haji, ini dompet bapak bukan?” tanya Mukidi sambil menunjukan dompet yang baru ditemuinya.

Pak Haji Sobirin:“Betul, itu dompet saya yang hilang. Saya cari di mana mana tidak ketemu. Kamu nemuinnya di mana?”

Mukidi: “Itu di bawah pohon mangga, depan rumah Pak Hakim.”

Setelah diterima dengan wajah gembira, dompet itu dibuka oleh Pak Haji Sobirin. Tidak ada yang hilang dan uangnya masih utuh 100.000. Namun entah kenapa wajah Pak Haji terlihat bingung.

Pak Haji Sobirin: “Tidak ada yang hilang, tapi….?

Mukidi: “Tapi kenapa, Pak Haji?”

Pak Haji Sobirin: “Tadinya uang saya itu 100.000 satu lembar.Kok sekarang jadi 10.000 sepuluh lembar?”

Mukidi: “Oh itu…Tadi sebelum ke sini saya tukarkan di warung gado-gado Bi Ijah sama recehan. Soalnya kemarin saya juga nemuin dompet di jalan.

Pas saya antar ke yang punya, saya nggak dapet persenan. Alasannya karena tidak ada uang receh. Jadi…”

Gara gara takut enggak dikasih bonus karena enggak ada receh, eh dia inisiatif nukerin sendiri uang di dompet itu.

Satu Pesawat

Tadi di pesawat disapa bapak-bapak yang duduk di samping:

“Mau ke mana, dek?”

“Surabaya, pak”

“Wah, sama ya”

Lahh, iya kan kita satu pesawat, pak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setiap Dua Kali Dalam Sehari

Cerita Lucu seorang pembantu dengan majikannya (sama" gokil)

Bermain Kuda kudaan