Mukidi Dikibulin

Di supermarket, Mukidi yang sedang berbelanja tanpa sadar diikuti oleh seorang ibu. Saat hampir mendekati antrian di kasir, Ibu tadi menyapanya.
“Nak, maaf kalau tadi ibu ngikutin kamu terus mungkin kamu ngerasa nggak nyaman,” ujar si ibu, “Tapi itu karena kamu mirip anak saya yang baru saja meninggal.”
Mukidi pun tersentuh mendengarnya, “Oh, ya nggak papa, Bu.” “Ibu punya satu permintaan, boleh?” kata ibu lagi. “Apa itu bu?” sahutnya.
“Ketika ibu pergi, katakanlah, ‘DAH MAMAAH’ bisa kan?” pinta ibu itu memelas. “Baiklah Bu,” jawabnya yang merasa kasihan. (Si ibu lalu menyerahkan barangnya ke kasir sambil menatap Mukidi terakhir kalinya). “Dah Mamaaa!” serunya.
(Tak lama, tiba giliran Mukidi untuk membayar belanjaannya) “Jadi, semuanya berapa Mas?” tanyanya. “Lima ratus ribu,” jawab mas mas kasir singkat. “Wah, Kok Mahal amat? Aku kan cuma beli tissu toilet,” sahutnya kaget.
“Ibu yang tadi bilang kalau barang belanjaannya mau dibayar sama anaknya,” kata mas kasir santai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kentut Di Dalam Bis

Cerita Lucu Hati-Hati Dalam Berdoa

Nelayan Dan Ikan Ajaib